Monday, July 31, 2006

Cacing

Seminggu belakangan ini saya bolak-balik ke laboratorium klinik. Mulanya saya mendatangi laboratorium klinik Pramita di kawasan buncit, Jakarta Selatan. Saya langsung dihadapkan dengan aktivitas mengerikan: pengambilan sampel darah!!! Saya membenci jarum sejak dahulu kala. Tetapi apa boleh buat, demi cita-cita terpaksa saya relakan darah saya disedot dari pergelangan. Petugas hanya senyam-senyum melihat tampang pucat saya saat dia menancapkan jarum di lengan kanan. Alhamdulillah pengambilan darah selesai. Sekarang urine, hmmm, syukur bisa keluar juga. Lalu feses, aduhh, setelah sekian lama merenung dan melakukan beberapa kontraksi ringan keluar juga. Heheheh. Aneh deh, seuprit tokay rasanya berharga banget saat itu.
Sekarang pindah ruangan, ruang Rongent. Lancar. Pemeriksaan fisik lancar. Saya baru sadar akan nikmat kesehatan. Meski saya suka sembarangan menggunakan tubuh saya ini, tapi alhamdulillah dia belum pernah sampai mogok dan diparkir di rumah sakit. Mata saya, yang juga sering saya gunakan seenaknya, masih mampu mengindra huruf terkecil yang diajukan dokter. Syukurlah semua selesai.
Tapi kelegaan saya hanya sementara. Saya masih harus menjalani vaksinasi MMR (mumps, measle, dan Rubella), semacam imunisasi untuk penyakit campak Jerman. Saya melakukannya di MMC. Kembali bergidik saat jarum dokter menikam pergelangan kiri saya. Horee akhirnya selesai juga!!!
Ternyata belum saudara-saudara. Saya masih harus menjalani pemeriksaan cacing filarial yang menyebabkan timbulnya penyakit kaki gajah. Menilik ukuran kaki saya ini, mustahil rasanya itu cacing pernah bersarang. Tapi bagaimanapun persyaratan ini harus dijalankan. Pengambilan darah harus dilakukan 3 kali selama 3 hari berturut-turut. Dan, ya ini yang paling parah, harus jam 12 tengah malam!!! Kenapa? Karena, menurut seorang teman, cacing jenis ini baru akan aktif pas midnight. Rese banget ya??. Saat perawat sedang mengambil darah, saya sempat menanyakan kabar si cacing. Ternyata, sebelum jam 12 malam, si cacing daerah tropis ini adanya di jaringan, bukan di dalam darah. So untuk memeriksa eksistensi makhluk halus ini mau tidak mau harus menunggu tengah malam.
Sehari berselang dari pemeriksaan terkahir hasil keluar. Syukurnya itu cacing tidak ditemukan. Phuiih, boleh berlega diri sebentar. Tapi jalan masih panjang menuju Maastricht. Semoga Allah mempermudah.

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Halo Alfian, apa kabar? Semoga trauma jarum suntikmu berbuah hasil ke Maastrick. Kudoakan.

Salam dari Melbourne

5:19 AM  

Post a Comment

<< Home